Senin, 16 Agustus 2021

Bagaimana Allah berkomunikasi dengan manusia

 

     Dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari, kita dikelilingi bukan saja oleh hal-hal yang kasat mata(nyata) tetapi juga oleh hal-hal yang tidak kasat mata(gaib). seperti suara dan bunyi-bunyian yang masuk ke telinga kita, seperti halnya teater  dan simfoni, permainan sepak bola, dan berita-berita, talk show dan musik dangdut, dipancarkan dari stasiun stasiun televisi, hal-hal yang tidak kasat mata itu menjadi sesuatu yang tampak nyata dan nyaman ditelinga begitu kita menyalakan pesawat televisi.

Namun, disekeliling kita terdapat pula hal-hal yang kasat mata(nyata) dan suara-suara yang agak “berbeda”,  seperti pesan-pesan cinta dan kebenaran, gambaran keagungan dan keindahan. Hal-hal yang kasat mata(nyata) dan suara –suara ini akan lebih jelas dan lebih indah terdengar ketika kita memalingkan hati dan pikiran kita kepada Allah. Kita mengetahui hal-hal yang bersifat kasat mata(nyata) dan suara-suara yang dapat didengar itu awalnya ditangkap dan direkam oleh kamera video televisi lalu dipancarkan melalui studio dan pada giliranya kemudian diterima melalui pesawat televisi dirumah kita. Barangkali kita tidak memahami bagaimana dengan jelas bagaimana Tuhan mengirimkan pesan-pesan-Nya kepada kita atau bagaimana kita menerima pesan–pesan itu. Namun melalui tradisi-tradisi yang ada pada orang yahudi dan orang kristen(agama samawi), kita belajar bahwa Allah berkomunikasi dengan kita melalui keindahan alam, melalui peristiwa-peristiwa didalam hidup kita, dan juga melalui pengalaman-pengalaman doa dan sepiritual kita. Kita belajar bahwa kita mendengarkan Allah melalui penyelarasan perasaan, intelektualitas kecerdasan, ingatan dan kehendak hati imajinasi dan emosi-emosi kita akan realitas kehadiran, dan komunikasi Allah.

Kualitas gambar dan suara yang kita terima melalui pesawat televisi bergantung bnayak hal. Cuaca atau alat-alat listrik dirumah kita antena yang rusak dan televisi yang sudah tua dapat mengganggu kualitas gambar dilayar dan suara sepiker televisi. Begitu pula dengan pesan gambar yang kita terima dari Allah dapat terhalang melalui beberapa faktor. Pikiran-pikiran kita dapat terbuatkan oleh dosa .

Pesan-pesan yang menyesatkan dan menolak keberadaan Allah dapat Mendistorsi hati kita. Perasaan dan intelektualitas kecerdasan , ingatan,dan keinginan, imajinasi dan emosi-emosi kita mungkin begitu terbebani oleh keinginan mengejar hal-hal duniawi sehingga hampir mustahil memberikan perhatian kita secara langsung kepada Allah .


Terima Kasih..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar